Minggu, 01 November 2015

Tugas Mata Kuliah TIK - Latihan Membuat Daftar Isi menggunakan Heading

Nama    : Lis Novian A.
NIM      : 3401414120
Rombel : 3

DAFTAR ISI

Contents


BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Didalam kegiatan manusia sebagai makhluk sosial menimbulkan berbagai ilmu pengetahuan sendiri. Termasuk disini ialah kegiatan manusia untuk mendidik generasi-generasi mudanya, ialah dengan memberikan, menundakan mewariskan kebudayaannya kepada anak cucunya. Didalam karya mendidik inilah manusia berusaha untuk mengetahui bagaimanakah proses pendidikan itu dilihat dari segi sosialnya, ditinjau dari konstelasi sosial, dimana terjalin karya mendidik itu. Maka disini timbullah suatu cabang ilmu pengetahuan ialah sosiologi pendidikan. Dewasa ini ilmu pengetahuan telah berkembang pesat, terutama dalam bidang teknologi modern, Ilmu sosiologi pun tidak mau ketinggalan. Salah satu diantaranya adalah Sosiologi Pendidikan. Ilmu ini masih sangat muda dan masih memerlukan pembinaan, terutama dilingkungan akademis. Makalah ini adalah ringkasan dari buku sosiologi Pendidikan yang ada, yang mengupas tentang pengertian, serta kegunaan dari Sosiologi Pendidikan

B.     Rumusan Masalah

Dari pemaparan diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana sejarah singkat sosiologi pendidikan?
2.      Apa pengertian Sosiologi Pendidikan ?
3.      Apa kegunaan Sosiologi Pendidikan ?
4.      Apa saja pendekatan dalam sosiologi pendidikan?


C.    Tujuan Penelitian


D.    Manfaat Penelitian

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB  II LANDASAN TEORI

A.    Teori Konstruksi Sosial

Sejarah Singkat Sosiologi Pendidikan
Sejak manusia dilahirkan di dunia ini, secara sadar maupun tidak sesungguhnya ia telah belajar dan berkenalan dengan hubungan sosial yaitu antara hubungan manusia dan masyarakat. Hubungan sosial out dimulai dari hubungan antara anak dan orang tua kemudian meluas hingga ketenagga
Dalam hubungan sosial tersebut terjadilah proses pengenalan dan proses pengenalan tersebut menyangkup berbagai budaya, nilai, norma, dan tanggung jawab manusia, sehingga dapat tercipta corak kehidupan masyarakat yang berbeda-beda dengan masalah yang berbeda pula.
Sosiologi ini dicetuskan oleh Aguste Comte maka dari itu dia dikenal sebagai bapak sosiologi, ia lahir di Montpellier tahun 1798. Ia merupakan seorang penulis yang mempunyai banyak kosep, prinsip dan metode yang sekarang dipakai dalam sosiologi berasal dari Comte. Comte membagikan sosiologi atas statika sosial dan dinamika sosial dan sosiologi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Bersifat empiris yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif.
2.      Bersifat teoritis yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil observasi
3.      Bersifat kumulatif yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang ada kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus.
4.      Bersifat nenotis yaitu tidk mempersoalkan baik buruk suatu fakta tertentu tetapi untuk menjelaskan fakta tertentu .

Comte mengatakan bahwa tiap-tiap cabang ilmu pengetahuan manusia mesti melalui 3 tahapan perkembangan teori secara berturut-turut yaitu keagamaan atau khayalan, metafisika atau abstrak dan seintifik atau positif. Setelah selesai perang dunia II, perkembangan masyarakat berubah secara drastis dimana masyarakat dunia mengininkan adanya perubahan dalam menyahitu perkembangan dan kebutuhan baru terhadap penyesuaian perilaku lembaga pendidikan. Oleh karena itu disiplin sosiaologi pendidikan yang sempat tenggelam dimunculkan kembali sebagai bagian dari ilmu-ilmu penting dilembaga pendidikan.[1][1]

Menurut pendapat Drs. Ary  H. Gunawan, bahwa sejarah sosiologi pendidikan terdiri  dari 4 fase, yaitu:
a.       Fase pertama, dinamakan sosiologi sebagai bagian dari pandangan tentang kehidupan bersama filsafat umum. Pada fase ini sosiologi merupakan cabang filsafat, maka namanya adalah filsafat sosial.
b.      Dalam fase kedua ini, timbul keinginan-keinginan untuk membangun susunan ilmu berdasarkan pengalaman-penagalaman dan peristiwa-peristiwa nyata (empiris). Jadi pada fase ini mulai adanya keinginan memisahkan diri antara filsafat dengan sosial.
c.       Sosiologi pada fase ketiga ini, merupakan fase awal dari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Orang mengetakan bahwa Comte adalah “bapak sosiologi”. Kare ialah yang pertama kali menggunakan istilah sosiologi dalam pembahasan tentang masyarakat. Sedangkan Saint Simon dianggap sebagai “perintis jalan” bagi sosiologi. Ia bermaksud membentuk ilmu yang disebut “Psycho-Politique”. Dengan ilmu tersebut Saint Simon dan juga Comte mengambil putusan dari Turgot (1726-1781) sebagai orang yang berjasa terhadap sosiologi sehingga sosiologi mendaji punggung sendiri.
d.      Pada fase yang terakhir ini ciri utamanya adalah keinginan untuk bersama-sama memberikan batas yang tegas yentang objek sosiologi sekaligus memberikan pengertian-pengertian metode-metode sosiologi yang khusus. Pelopor sosiologi yang otomon dalam metode ini berada pada akhir abad 18 dan awal 19 antara lain adalah Fiche, Novalis, Adam Muller Hegel, dan lain-lain.[2][2]


B.     Teori Perubahan Budaya

            Pengertian Sosiologi Pendidikan
1.      Pengertian Sosiologi
Secara harfiah atau etimologi sosiologi berasal dari bahasa latin socius: teman, kawan, sahabat dan logos :  ilmu pengetahuan.
Jadi sosiologi adalah ilmu tentang cara berteman atau berkawan dengan baik dengan cara bergaul yang baik dalam masyarakat. Beberapa pakar sosiologi mendefinisikan hal sebagai berikut :
a.       Menurut Alvin Bertrand Sosiologi adalah studi tentang hubungan antara manusia.
b.      Menurut Mayor Polak Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni hubungan antara manusia dengan manusia , manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok , baik formal dengan non formal, baik statis maupun dinamis.
c.       Menurut P.J. Bouwman sosiologi adalah ilmu masyarakat umum.
d.      Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.[3][3]

2.      Pengertian pendidikan
Pendidikan adalah segala perbuatan yang etis, kreatif, sistematis dan intensional dibantu oleh metode dan teknik ilmiah, diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan tertentu. Dari berbagai pengertian-definisi tersebut di atas dapat kita kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan gejala insani yang fundamental dalam kehidupan manusia untuk mengantarkan anak manusia ke dunia peradaban. Pendidikan juga merupakan bimbingan eksistensial manusiawi dan bimbingan otentik, agar anak belajar mengenali jatidirinya yang unik, bisa bertahan hidup, dan mampu memiliki, melanjutkan mengembangkan warisan-warisan sosial generasi yang terdahulu.[4][4]

3.      Pengertian sosiologi pendidikan
Menurut  dictinary of socialogy, sosiologi pendidikan ialah sosiologi yang di terapkan untuk memecahakan masalah- masalah pendidikan yang fundamental.

Adapun tokoh-tokoh yang mengemukakan tentang sosiologi pendidikan diantaranya:
Ø  Menurut prof. Dr. S. Nasutian, M.A sosiologi pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
Ø  Menurut F.G.Robbins dan Brown, sosiologi pendidikan adalah ilmu yang menjelaskan hubungan sosial yang memengaruhi individu untuk mendapatkan dan mengorganisasikan pengalamannya dan memelajari kelakuan sosial serta prinsip untuk mengontrolnya.
Ø  Menurut E.G.Payne sosiologi pendidikan adalah studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
Ø  Menurut Ary H.gunawan sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.[5][5]
Ø  Menurut Moh. Rosyid sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mengkaji pendidikan dari aspek hubungan sosial- kemasyarakatan antara lembaga pendidikan dan komponen pendidikan dengan komponen masyarakat, seperti masyarakat kapasitasnya sebagai anggota masyarakat, pengguna jasa pendidikan, toko masyarakat, toko agama dengan lembaga pendidikan.[6][6]
Ø  Menurut Charles A. Ellwood, sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang memelajari hubungan antara proses sosial dengan proses pendidikan
                                                                              

C.    Teori Fungsionalisme Struktural

Kegunaan atau faedah sosiologi pendidikan untuk kehidupan sehari- hari yaitu
a.      Untuk pekerjaan sosial, sosiologi memberikan gambaran tentang berbagai problem sosial, asal-usul atau sumber terjadinya proses. Dengan gambaran seperti ini, maka dapat di cari cara- cara pendekatan untuk mengatasi problem asocial secara tepat.
b.      Untuk pembangunan pada umumnya, sosiologi memberikan pengertian tentang “masyarakat” secaraluas, sehingga dengan gambaran tersebut para   perencana dan pelaksana pembangunan dapat mencari pola pembangunan yang paling sesuai agar berhasil. Hal- hal yang dapat diketahui dari sosiologi untuk pelaksanaan pembangunan antara lain:
1.      Kebutuhan atau tuntutan masyarakat setempat, sehingga pembangunan dapat sesuai dengan keadilan yang nyata.
2.      Stratifikasi (pelapisan) sosial, dengan memahaminya dapat menentukan bagi lapisan mana pembangunan akan dilakukan atau mau diapakan lapisan- lapisan social  itu dalam pembangunan
3.      Letak pusat- pusat kekuasaan, dengan mengetahui ditangan siapa kekuasaan berada, maka usaha pembangunan akan mudah digerakan.
4.      Sistem dan saluran- saluran komunikasi,dengan memahami hal ini maka ide- ide pembangunan dapat di sampaikan kepada anggota masyarakat, dan diterima dengan baik  oleh mereka, karena disalurkan lewat system dan saluran  komunikasi  yang tepat.
5.      Perubahan- perubahan sosial, dengan mengetahui ha lini para perencana dan pelaksana pembangunan dapat menentukan arah atau mengendalikan proses perubahan  yang  sedang atau akan terjadi, atau akibat proses social yang telah terjadi, perubahan di harap kan berkembang menjadi lebih positif.[7][7]


D.    Teori Pastmodern

BAB III METODE PENELITIAN

A.    Pendekatan penelitian

B.     Fokus penelitian

C.    Setting penelitian

D.    Metode pengumpulan data

E.     Metode analisis data

 

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A.    Kondisi geografis lokasi penelitian

B.     Kondisi demografis lokasi penelitian

C.    Kondidsi sosialbudaya lokasi penelitian

 

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Perubahan sosial budaya masyarakat

B.     Perspektif masyarakat tentang pendidikan

C.    Urgensi penddidikan multikultural bagi masyarakat

D.    Rekomendasi penelitian

BAB VI PENUTUP




[1][1]  H. Gunawan, Ary. 2006. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
[2][2]H. Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011) hlm 6.
[3][3]Ari. H.gunawan, sosiologi pendidikan (jakarta: Rineka Cipta. 2000). Hlm.3
[4][4]Moh. Rosyid, ketimpangan pendidikan (kudus: Stain kudus Cipta. 2006). Hlm.11
[5][5]Ari H.gunawan Op.Cit.,Hlm 45-46
[6][6] Moh. Rosyid Op.Cit.,Hlm 126
[7][7]Ari H. Gunawan, Op. Cit.,hlm. 15-16

0 komentar:

Posting Komentar