NIM : 3401414120
Rombel : 3
DAFTAR ISI
Contents
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam kegiatan manusia sebagai makhluk sosial menimbulkan berbagai ilmu
pengetahuan sendiri. Termasuk disini ialah kegiatan manusia untuk mendidik
generasi-generasi mudanya, ialah dengan memberikan, menundakan mewariskan
kebudayaannya kepada anak cucunya. Didalam karya mendidik inilah manusia
berusaha untuk mengetahui bagaimanakah proses pendidikan itu dilihat dari segi
sosialnya, ditinjau dari konstelasi sosial, dimana terjalin karya mendidik itu.
Maka disini timbullah suatu cabang ilmu pengetahuan ialah sosiologi pendidikan.
Dewasa ini ilmu pengetahuan telah berkembang pesat, terutama dalam bidang
teknologi modern, Ilmu sosiologi pun tidak mau ketinggalan. Salah satu
diantaranya adalah Sosiologi Pendidikan. Ilmu ini masih sangat muda dan masih
memerlukan pembinaan, terutama dilingkungan akademis. Makalah ini adalah
ringkasan dari buku sosiologi Pendidikan yang ada, yang mengupas tentang
pengertian, serta kegunaan dari Sosiologi Pendidikan
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan
diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana sejarah singkat sosiologi pendidikan?
2.
Apa pengertian Sosiologi Pendidikan ?
3.
Apa kegunaan Sosiologi Pendidikan ?
4.
Apa saja pendekatan dalam sosiologi pendidikan?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Konstruksi Sosial
Sejarah Singkat Sosiologi Pendidikan
Sejak manusia dilahirkan di dunia ini, secara sadar maupun tidak
sesungguhnya ia telah belajar dan berkenalan dengan hubungan sosial yaitu
antara hubungan manusia dan masyarakat. Hubungan sosial out dimulai dari
hubungan antara anak dan orang tua kemudian meluas hingga ketenagga
Dalam hubungan sosial tersebut terjadilah proses pengenalan dan proses
pengenalan tersebut menyangkup berbagai budaya, nilai, norma, dan tanggung
jawab manusia, sehingga dapat tercipta corak kehidupan masyarakat yang
berbeda-beda dengan masalah yang berbeda pula.
Sosiologi ini dicetuskan oleh Aguste Comte maka dari itu dia dikenal
sebagai bapak sosiologi, ia lahir di Montpellier tahun 1798. Ia merupakan seorang
penulis yang mempunyai banyak kosep, prinsip dan metode yang sekarang dipakai
dalam sosiologi berasal dari Comte. Comte membagikan sosiologi atas statika
sosial dan dinamika sosial dan sosiologi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Bersifat empiris yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang
hasilnya tidak bersifat spekulatif.
2.
Bersifat teoritis yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil
observasi
3.
Bersifat kumulatif yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori
yang ada kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus.
4.
Bersifat nenotis yaitu tidk mempersoalkan baik buruk suatu fakta tertentu
tetapi untuk menjelaskan fakta tertentu .
Comte mengatakan bahwa tiap-tiap cabang ilmu pengetahuan manusia mesti
melalui 3 tahapan perkembangan teori secara berturut-turut yaitu keagamaan atau
khayalan, metafisika atau abstrak dan seintifik atau positif. Setelah selesai
perang dunia II, perkembangan masyarakat berubah secara drastis dimana
masyarakat dunia mengininkan adanya perubahan dalam menyahitu perkembangan dan
kebutuhan baru terhadap penyesuaian perilaku lembaga pendidikan. Oleh karena
itu disiplin sosiaologi pendidikan yang sempat tenggelam dimunculkan kembali
sebagai bagian dari ilmu-ilmu penting dilembaga pendidikan.[1][1]
Menurut pendapat Drs. Ary H.
Gunawan, bahwa sejarah sosiologi pendidikan terdiri dari 4 fase, yaitu:
a.
Fase pertama, dinamakan sosiologi sebagai bagian dari pandangan tentang
kehidupan bersama filsafat umum. Pada fase ini sosiologi merupakan cabang
filsafat, maka namanya adalah filsafat sosial.
b.
Dalam fase kedua ini, timbul keinginan-keinginan untuk membangun susunan
ilmu berdasarkan pengalaman-penagalaman dan peristiwa-peristiwa nyata
(empiris). Jadi pada fase ini mulai adanya keinginan memisahkan diri antara
filsafat dengan sosial.
c.
Sosiologi pada fase ketiga ini, merupakan fase awal dari sosiologi sebagai
ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Orang mengetakan bahwa Comte adalah
“bapak sosiologi”. Kare ialah yang pertama kali menggunakan istilah sosiologi
dalam pembahasan tentang masyarakat. Sedangkan Saint Simon dianggap sebagai
“perintis jalan” bagi sosiologi. Ia bermaksud membentuk ilmu yang disebut
“Psycho-Politique”. Dengan ilmu tersebut Saint Simon dan juga Comte mengambil
putusan dari Turgot (1726-1781) sebagai orang yang berjasa terhadap sosiologi
sehingga sosiologi mendaji punggung sendiri.
d.
Pada fase yang terakhir ini ciri utamanya adalah keinginan untuk
bersama-sama memberikan batas yang tegas yentang objek sosiologi sekaligus
memberikan pengertian-pengertian metode-metode sosiologi yang khusus. Pelopor
sosiologi yang otomon dalam metode ini berada pada akhir abad 18 dan awal 19
antara lain adalah Fiche, Novalis, Adam Muller Hegel, dan lain-lain.[2][2]
B. Teori Perubahan Budaya
Pengertian Sosiologi Pendidikan
1. Pengertian Sosiologi
Secara harfiah atau
etimologi sosiologi berasal dari bahasa latin socius: teman, kawan, sahabat dan
logos : ilmu pengetahuan.
Jadi sosiologi adalah
ilmu tentang cara berteman atau berkawan dengan baik dengan cara bergaul yang
baik dalam masyarakat. Beberapa pakar sosiologi mendefinisikan hal sebagai
berikut :
a.
Menurut Alvin Bertrand Sosiologi adalah studi tentang hubungan antara
manusia.
b.
Menurut Mayor Polak Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni hubungan antara manusia dengan
manusia , manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok , baik formal
dengan non formal, baik statis maupun dinamis.
c.
Menurut P.J. Bouwman sosiologi adalah ilmu masyarakat umum.
d.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan
sosial.[3][3]
2. Pengertian pendidikan
Pendidikan adalah
segala perbuatan yang etis, kreatif, sistematis dan intensional dibantu oleh
metode dan teknik ilmiah, diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan tertentu.
Dari berbagai pengertian-definisi tersebut di atas dapat kita kita simpulkan bahwa
pendidikan merupakan gejala insani yang fundamental dalam kehidupan manusia
untuk mengantarkan anak manusia ke dunia peradaban. Pendidikan juga merupakan
bimbingan eksistensial manusiawi dan bimbingan otentik, agar anak belajar
mengenali jatidirinya yang unik, bisa bertahan hidup, dan mampu memiliki,
melanjutkan mengembangkan warisan-warisan sosial generasi yang terdahulu.[4][4]
3. Pengertian sosiologi pendidikan
Menurut dictinary of socialogy, sosiologi pendidikan
ialah sosiologi yang di terapkan untuk memecahakan masalah- masalah pendidikan
yang fundamental.
Adapun tokoh-tokoh yang
mengemukakan tentang sosiologi pendidikan diantaranya:
Ø Menurut prof. Dr. S. Nasutian, M.A sosiologi pendidikan adalah ilmu yang
berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk
mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
Ø Menurut F.G.Robbins dan Brown, sosiologi pendidikan adalah ilmu yang
menjelaskan hubungan sosial yang memengaruhi individu untuk mendapatkan dan
mengorganisasikan pengalamannya dan memelajari kelakuan sosial serta prinsip
untuk mengontrolnya.
Ø Menurut E.G.Payne sosiologi pendidikan adalah studi yang komprehensif
tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
Ø Menurut Ary H.gunawan sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang
berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan
sosiologis.[5][5]
Ø Menurut Moh. Rosyid sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mengkaji
pendidikan dari aspek hubungan sosial- kemasyarakatan antara lembaga pendidikan
dan komponen pendidikan dengan komponen masyarakat, seperti masyarakat
kapasitasnya sebagai anggota masyarakat, pengguna jasa pendidikan, toko
masyarakat, toko agama dengan lembaga pendidikan.[6][6]
Ø Menurut Charles A. Ellwood, sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan
yang memelajari hubungan antara proses sosial dengan proses pendidikan
C. Teori Fungsionalisme Struktural
Kegunaan atau faedah sosiologi pendidikan untuk kehidupan sehari- hari yaitu
a. Untuk pekerjaan sosial, sosiologi memberikan gambaran tentang berbagai problem sosial, asal-usul atau sumber terjadinya proses. Dengan gambaran seperti ini, maka dapat di cari cara- cara pendekatan untuk mengatasi problem asocial secara tepat.
b. Untuk pembangunan pada umumnya, sosiologi memberikan pengertian tentang “masyarakat” secaraluas, sehingga dengan gambaran tersebut para perencana dan pelaksana pembangunan dapat mencari pola pembangunan yang paling sesuai agar berhasil.
Hal- hal yang dapat diketahui dari sosiologi untuk pelaksanaan pembangunan antara lain:
1.
Kebutuhan atau tuntutan masyarakat setempat, sehingga pembangunan dapat sesuai dengan keadilan yang nyata.
2.
Stratifikasi (pelapisan) sosial, dengan memahaminya dapat menentukan bagi lapisan mana pembangunan akan dilakukan atau mau diapakan lapisan- lapisan social itu dalam pembangunan
3.
Letak pusat- pusat kekuasaan, dengan mengetahui ditangan siapa kekuasaan berada, maka usaha pembangunan akan mudah digerakan.
4.
Sistem dan saluran- saluran komunikasi,dengan memahami hal ini maka ide- ide pembangunan dapat di sampaikan kepada anggota masyarakat, dan diterima dengan baik oleh mereka, karena disalurkan lewat system dan saluran komunikasi yang tepat.
5.
Perubahan- perubahan sosial, dengan mengetahui ha lini para perencana dan pelaksana pembangunan dapat menentukan arah atau mengendalikan proses perubahan yang sedang atau akan terjadi, atau akibat proses social yang telah terjadi, perubahan di harap kan berkembang menjadi lebih positif.[7][7]
D. Teori Pastmodern
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan penelitian
B. Fokus penelitian
C. Setting penelitian
D. Metode pengumpulan data
E. Metode analisis data
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Kondisi geografis lokasi penelitian
B. Kondisi demografis lokasi penelitian
C. Kondidsi sosialbudaya lokasi penelitian
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perubahan sosial budaya masyarakat
B. Perspektif masyarakat tentang pendidikan
C. Urgensi penddidikan multikultural bagi masyarakat
D. Rekomendasi penelitian
BAB VI PENUTUP
[1][1] H. Gunawan, Ary. 2006. Sosiologi Pendidikan
Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta
0 komentar:
Posting Komentar