Kamis, 14 Januari 2016

Bunuh Diri menurut Teori Emile Durkheim dalam Kajian Sosiologi (dengan media belajar PowToon)



Emile Durkheim lahir di Epinal, Prancis pada tanggal 15 April 1858. Ia adalah seorang yang memiliki keturunan dari orang yahudi. Dia menolak karier akademis tradisional di bidang filsafat dan berusaha memperoleh pelatihan ilmiah yang diperlukan untuk memandu moral masyarakat. Walaupun dia tertarik pada sosiologi ilmiah, namun dimasa itu belum ada disiplin sosiologi, sehingga antara tahun 1882 sampai 1887 dia mengajar filsafat dibeberapa sekolah propinsi di sekitar Paris.
Durkheim melakukan perjalanan ke Jerman dimana ia berkenalan dengan psikologi ilmiah yang dirintis oleh Wilhelm Wundt. Durkheim menerbitkan beberapa karya yang melukiskan pengalamannya di Jerman. Publikasi-publikasi ini membantunya memperoleh posisi di departement filsafat di Universitas Bordeaux pada tahun 1887.




Tahun 1893 ia menerbitkan tesis doktoral dalam bahasa Prancis, The Division of Labour in Society dan tesisnya dalam bahasa latin Montesquieu. Pernyataan metodologis utamanya, The Rules of Sociologycal Method yang terbit tahun 1895. Pada tahun 1897 diikuti oleh penerapan metode-metode tersebut dalam study empiris dalam buku Le Suicide. Tahun1896 ia menjadi profesor penuh di Bordeaux. Kini Durkheim sering kali disebut sebagai seorang yang berhaluan politik konservatif dan pengaruhnya dalam bidang sosiologi jelas-jelas konservatif. Namun pada zamannya ia dipandang sebagai seorang liberal dan ini tercermin ketika ia secara aktif berperan dalam membela Alfret Dreyfus yang divonis mati karena penghinaan terhadap Tuhan. Durkheim wafat pada tanggal 15 November 1917.

Dalam studinya Le Suicide durkheim bermaksud untuk menyelidiki sampai sejauh mana dan bagaimana individu-individu dalam masyarakat modern masih tergantung dan berada di bawah pengaruh masyarakat. Dalam studi ini Durkheim merumuskan beberapa tipe bunuh diri, antara lain :

1. Egoistik
Egoisme merupakan sikap seseorang yang tidak berintegrasi dengan kelompoknya dan memilih untuk menyendiri dari kehidupan sekitar yang berinteraksi dengan dirinya, kelompok disini merupakan tempat untuk berhubungan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya, terdiri dari keluarga, teman-teman yang dekat, dan masyarakat luas. Biasanya tipe bunuh diri semacam ini didasari oleh sikap yang tidak terbuka kepada orang lain, sehingga akan menyebabkan perasaan terasing dari masyarakat dan akan menyebabkan orang tersebut untuk memikirkan dan mengusahakan kebutuhannya sendiri tanpa memperhatikan kebutuhan maupun bantuan dari orang lain ataupun masyarakat. Dalam kehidupannya pasti ia tidak memiliki tujuan tujuan bersama dalam kehidupan kelompoknya selain kepentingannya sendiri, sehingga ia akan merasa tersudut yang disebabkan oleh egoisme yang berlebihan dan akan mengakibatkan terjadinya bunuh diri. Dari beberapa hal tersebut dapat di analisis bahwa kondisi integrasi antara pelaku bunuh diri tersebut dengan kelompoknya dapat dikatakan rendah. Misalnya : siswa yang bunuh diri karena tidak lulus sekolah.

2. Altruistik
Apabila bunuh diri egoistik disebabkan oleh kurangnya integrasi dengan kelompoknya, sementara bunuh diri altruistik adalah kebalikan dari tipe bunuh diri egoistik. Pengintegrasian antara individu yang satu dan lainnya berjalan secara lancar sehingga menimbulkan masyarakat yang memiliki integrasi yang kuat. Apabila kelompoknya menuntut bahwa mereka harus mengorbankan diri mereka, maka mereka tidak mempunyai jalan lain selain melakukannya karena mereka telah menjadi satu dengan kelompok mereka. Sehingga integrasi yang kuat tersebut akan menekan individualisme anggota kelompoknya ketitik dimana individu dipandang tidak pantas atau tidak penting dalam kedudukannya sendiri. Misalnya : perjuanagan pahlawan Indonesia dalam meraih kemerdekanaan Indonesia.

3. Anomik
Anomi adalah keadaan moral dimana orang yang bersangkutan kehilangan cita-cita, tujuan, dan norma dalam hidupnya. Nilai-nilai yang semula memberi motivasi dan arah kepada perilakunya tidak berpengaruh lagi. Keadaan moral dimana orang bersangkutan kehilangan cita-cita, tujuan, dan norma dalam hidupnya sehingga akan menimbulkan kebimbangan pada diri seseorang. Keadaan anomi ini bisa melanda seluruh masyarakat ketika terjadi perubahan pada masyarakat tersebut secara cepat, tetapi di lain pihak masyarakat tersebut belum bisa mererima perubahan tersebut dikarenakan nilai-nilai lama pada masyarakat tersebut belum begitu mereka pahami sementara nilai-nilai yang baru belum jelas.

4. Fatalistik
Tipe bunuh diri ini tidak terlalu banyak dibahas oleh Dukheim. Kalau bunuh diri anomik terjadi dalam situasi di mana nilai dan norma yang berlaku di masyarakat melemah, namun sebaliknya bunuh diri fatalistik ini terjadi ketika nilai dan norma yang berlaku di masyarakat meningkat, sehingga menyebabkan individu ataupun kelompok tertekan oleh nilai dan norma tersebut. Dukheim menggambarkan seseorang yang melakukan bunuh diri fatalistik seperti seseorang yang masa depanya telah tertutup dan nafsu yang tertahan oleh nilai dan norma yang menindas.



Berikut salah satu video tentang salah satu tipe bunuh diri menurut Durkheim, yang saya dan kelompok saya buat menggunakan aplikasi PowToon 




1 komentar:

  1. Casinos Near I-95, Las Vegas, NV - Mapyro
    Find 제주도 출장안마 Casinos Near I-95 in 광주 출장안마 Las Vegas NV, 경상남도 출장안마 NV. I-95 in Las Vegas NV, and you can find more casinos near 광주광역 출장샵 I-95 광양 출장마사지 in Las Vegas.

    BalasHapus